Dalam sebuah karya desain grafis, ada beberapa elemen dasar yang menunjang terciptanya sebuah karya yang bukan hanya sekedar menarik secara estetika tapi juga berhasil memberikan pesan dan informasi lebih efektif kepada audiens.
Penting bagi seorang yang ingin mempelajari desain grafis mengetahui beberapa elemen-elemen dasar biar desain yang dihasilkan menarik perhatian dan gampang dipahami. Berikut elemen-elemen desain grafis menurut bentuk beserta fungsi dari elemen tersebut :
Penting bagi seorang yang ingin mempelajari desain grafis mengetahui beberapa elemen-elemen dasar biar desain yang dihasilkan menarik perhatian dan gampang dipahami. Berikut elemen-elemen desain grafis menurut bentuk beserta fungsi dari elemen tersebut :
Baca Juga :
1. Titik
Titik merupakan unsur rupa yang secara konsep tidak tampak, contohnya terdapat pada pertemuan dua garis (ujung dan pangkal garis). Lanjutnya, ciri umum dari sebuah titik yaitu tidak mempunyai panjang dan lebar, tidak mengambil ruang yang besar, berukuran kecil dan mempunyai raut yang sederhana. Bentuk umum dari titik ialah bulatan (lingkaran) sederhana yang tidak bersudut tanpa arah.Fungsi titik ialah menjadi fokus dari suatu tampilan visual, dan sanggup menarik perhatian pengamat terkait informasi yang ingin disampaikan dalam sebuah karya
Contoh bentuk titik dan aplikasinya.
Pengembangan titik menjadi bentuk tertentu yang membuat nada (tone) dan ruang semu.
2. Garis
Garis merupakan ekspansi dari titik. Yang berarti, garis ialah bab dari jalur yang dibuat oleh gerakan dari titik yang dicatat secara grafis. Secaar otomatis, sebuah garis bisa membimbing mata bergerak dari satu bab ke bab yang lain. Dan citra yang terbentuk tersebut merupakan citra desain yang terbentuk dalam otak.Sebuah garis yang sederhana bisa menggambarkan suatu arah dan membagi ruang serta mendeskripsikan sebuah objek lewat kerangka yang terbentuk dari garis. Ciri dari garis ialah mempunyai panjang tanpa lebar (lebar tidak menonjol), mempunyai kedudukan dan arah, kedua ujung garis berupa titik dan merupakan batas sebuah bidang.
Jenis Garis Dapat Dibedakan Menjadi :
- Garis Kontur, yaitu garis yang melukiskan bab tepi suatu bentuk yang memisahkan setiap volume atau area sekitarnya. Garis kontur yang sederhana umumnya tidak bervariasi dari segi ketebalan, tidak mempunyai gradasi gelap-terang ataupun bayangan. Sedangkan garis kontur yang ekspresif akan mengajak mata audien mendapatkan garis tersebut sebagai sebuah bentuk, alasannya ialah dibuat dengan variasi tebal-tipis serta mempunyai detail.
- Garis Kaligrafis, terjadi kalau keindahan garis menjadi aspek utama bagi keindahan gambar. Garis ini memperlihatkan aksara pribadi yang menggambarnya. Garis kaligrafi lebih ekspresif, kebanyakan garis kaligrafi juga mempunyai gradasi ketebalan dan gelap terang.
Beberapa Bentuk Dari Garis :
- Garis Lurus, bisa berupa garis vertical, horizontal, diagonal, patah-patah ataupun tak beraturan.
- Garis Lengkung, berupa garis lengkung teratur dan tak beraturan.
- Garis Kombinasi, merupakan adonan antara garis lurus dan garis lengkung.
Garis bisa memperlihatkan karakter, dan aksara dari garis tersebut ditentukan oleh presepsi dari audien selaku pengamat desain tersebut. Persepsi terhadap garis ditentukan lewat faktor perbandingan panjang dan ketebalan dari garis, lengkung atau patahnya garis, dan arah garis tersebut. Berbagai aksara yang ditimbulkan dari garis dan jenisnya sanggup diuraikan sebagai berikut :
Jenis garis dan aksara yang ditimbulkan.
sumber : https://hikmat78.wordpress.com/materi/unsur-seni/
Selain itu, arah garis sanggup memberi kesan embel-embel yang ditimbulkan oleh presepsi pengamatnya. Adapun uraiannya sebagai berikut :
Sementara pada kategori sifatnya, bentuk sanggup dibagi menjadi tiga yaitu :
- Garis Horizontal akan menimbulkan kesan tenang, relaksasi, membisu atau statis dan kesan melebar.
- Garis Vertikal akan menimbulkan kesan stabil, memperlihatkan wibawa, kekuatan dan menimbulkan kesan menginggi.
- Garis Diagonal akan menimbulkan kesan dinamis, alasannya ialah memperlihatkan gerakan dan memperlihatkan kesan gembira.
3. Bidang
Bidang ialah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, jugamempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bidang bersifat dua dimensi, umumnya desain grafis bekerja pada bidang ini.4. Bentuk (Shape)
Bentuk ialah segala hal yang mempunyai diameter tinggi dan lebar yang dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk dibagi menjadi bentuk dua dimensi dan tiga dimensi dan masing-masing bentuk mempunyai arti tersendiri. Dalam desain grafis, bentuk tidak hanya mendesifinisikan sebuah obyek tetapi juga bisa engkomunikasikan sebuah gagasan. Secara umum, bentuk dua dimensi dibagi dalam 3 kategori antara lain :- Bentuk Geometris, bentuk yang sangat umum dan terstruktur (kotak, persegi, segitiga, lingkaran, dan lainnya).
- Bentuk Natural menyerupai bentuk hewan, tumbuhan dan insan merupakan bentuk-bentuk yang tidak beraturan dan gampang berubah.
- Bentuk Abstrak, yaitu bentuk natural yang disederhanakan, misalkan simbol pada akomodasi umum dan sebagainya.
Sementara pada kategori sifatnya, bentuk sanggup dibagi menjadi tiga yaitu :
- Huruf (Character) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang sanggup dipakai untuk membentuk goresan pena sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, menyerupai A, B, C, dsb.
- Simbol yang direpresentasikan mewakili bentuk benda secara sederhana dan sanggup dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misal gambar orang, binatang (dalam bentuk sederhana) dan lainnya.
- Bentuk Nyata (Form) bentuk yang benar-benar mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek keseluruhan secara detail.
5. Tekstur
Adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang sanggup dinilai dengan cara dilihat yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda semisal permukaan kayu, karpet, kulit dan lain sebagainya.Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain sanggup dijadikan unsur estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata, kalimat atau paragraf, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti. Ruang juga berfungsi sebagai fokus mata ke sebuah objek, dalam bentuk fisiknya ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background). Aspek ruang dalam desain, positif dan negatif secara teoritis dalam kompisisi harus ada keseimbangan.
6. Warna
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain alasannya ialah dengan warna sebuah desain bisa menampilkan identitas, memberikan pesan atau membedakan sifat dan bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua yaitu : Pertama warna yang ditimbulkan alasannya ialah sinar (Additive Color / RGB) yang biasa dipakai pada warna monitor, TV dan sebagainya. Kedua warna yang dibuat dengan unsur tinta atau cat (Subtractive Color / CMYK) yang dipakai dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat menyerupai kertas, kain plastik dll. Desain full color untuk belum dewasa tanpa meperdulikan ruang positif / negatif (yang penting ramai untuk menarik perhatian anak-anak).
Persepsi belum dewasa berbeda dengan persepsi orang dewasa.
Persepsi belum dewasa berbeda dengan persepsi orang dewasa.
Artikel Selanjutnya
Dewa Desain - Baca Bab 1 - Prinsip-prinsip Desain Grafis
No comments