Halaman

    Social Items

Showing posts sorted by relevance for query elemen-dalam-desain-grafis. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query elemen-dalam-desain-grafis. Sort by date Show all posts
 ada beberapa elemen dasar yang menunjang terciptanya sebuah karya yang bukan hanya sekeda Elemen-elemen Desain Grafis Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya

Dalam sebuah karya desain grafis, ada beberapa elemen dasar yang menunjang terciptanya sebuah karya yang bukan hanya sekedar menarik secara estetika tapi juga berhasil memberikan pesan dan informasi lebih efektif kepada audiens.

Penting bagi seorang yang ingin mempelajari desain grafis mengetahui beberapa elemen-elemen dasar biar desain yang dihasilkan menarik perhatian dan gampang dipahami. Berikut elemen-elemen desain grafis menurut bentuk beserta fungsi dari elemen tersebut :

Baca Juga :




1. Titik

Titik merupakan unsur rupa yang secara konsep tidak tampak, contohnya terdapat pada pertemuan dua garis (ujung dan pangkal garis). Lanjutnya, ciri umum dari sebuah titik yaitu tidak mempunyai panjang dan lebar, tidak mengambil ruang yang besar, berukuran kecil dan mempunyai raut yang sederhana. Bentuk umum dari titik ialah bulatan (lingkaran) sederhana yang tidak bersudut tanpa arah.

Fungsi titik ialah menjadi fokus dari suatu tampilan visual, dan sanggup menarik perhatian pengamat terkait informasi yang ingin disampaikan dalam sebuah karya
Elemen-elemen Dalam Desain Grafis - Contoh Bentuk Titik
Contoh bentuk titik dan aplikasinya.

Elemen-elemen Dalam Desain Grafis - Contoh Penggambaran Titik
Pengembangan titik menjadi bentuk tertentu yang membuat nada (tone) dan ruang semu.

2. Garis

Garis merupakan ekspansi dari titik. Yang berarti, garis ialah bab dari jalur yang dibuat oleh gerakan dari titik yang dicatat secara grafis. Secaar otomatis, sebuah garis bisa membimbing mata bergerak dari satu bab ke bab yang lain. Dan citra yang terbentuk tersebut merupakan citra desain yang terbentuk dalam otak.

Sebuah garis yang sederhana bisa menggambarkan suatu arah dan membagi ruang serta mendeskripsikan sebuah objek lewat kerangka yang terbentuk dari garis. Ciri dari garis ialah mempunyai panjang tanpa lebar (lebar tidak menonjol), mempunyai kedudukan dan arah, kedua ujung garis berupa titik dan merupakan batas sebuah bidang.

Jenis Garis Dapat Dibedakan Menjadi :
  • Garis Kontur, yaitu garis yang melukiskan bab tepi suatu bentuk yang memisahkan setiap volume atau area sekitarnya. Garis kontur yang sederhana umumnya tidak bervariasi dari segi ketebalan, tidak mempunyai gradasi gelap-terang ataupun bayangan. Sedangkan garis kontur yang ekspresif akan mengajak mata audien mendapatkan garis tersebut sebagai sebuah bentuk, alasannya ialah dibuat dengan variasi tebal-tipis serta mempunyai detail.

  • Garis Kaligrafis, terjadi kalau keindahan garis menjadi aspek utama bagi keindahan gambar. Garis ini memperlihatkan aksara pribadi yang menggambarnya. Garis kaligrafi lebih ekspresif, kebanyakan garis kaligrafi juga mempunyai gradasi ketebalan dan gelap terang.

Beberapa Bentuk Dari Garis :
  • Garis Lurus, bisa berupa garis vertical, horizontal, diagonal, patah-patah ataupun tak beraturan.
  • Garis Lengkung, berupa garis lengkung teratur dan tak beraturan.
  • Garis Kombinasi, merupakan adonan antara garis lurus dan garis lengkung.

Garis bisa memperlihatkan karakter, dan aksara dari garis tersebut ditentukan oleh presepsi dari audien selaku pengamat desain tersebut. Persepsi terhadap garis ditentukan lewat faktor perbandingan panjang dan ketebalan dari garis, lengkung atau patahnya garis, dan arah garis tersebut. Berbagai aksara yang ditimbulkan dari garis dan jenisnya sanggup diuraikan sebagai berikut :

Elemen-elemen Dalam Desain Grafis - Jenis Garis dan Karakter yang Ditimbulkan
Jenis garis dan aksara yang ditimbulkan.
sumber : https://hikmat78.wordpress.com/materi/unsur-seni/

Selain itu, arah garis sanggup memberi kesan embel-embel yang ditimbulkan oleh presepsi pengamatnya. Adapun uraiannya sebagai berikut :

  • Garis Horizontal akan menimbulkan kesan tenang, relaksasi, membisu atau statis dan kesan melebar.
  • Garis Vertikal akan menimbulkan kesan stabil, memperlihatkan wibawa, kekuatan dan menimbulkan kesan menginggi.
  • Garis Diagonal akan menimbulkan kesan dinamis, alasannya ialah memperlihatkan gerakan dan memperlihatkan kesan gembira.

3. Bidang

Bidang ialah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, jugamempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bidang bersifat dua dimensi, umumnya desain grafis bekerja pada bidang ini.

4. Bentuk (Shape)

Bentuk ialah segala hal yang mempunyai diameter tinggi dan lebar yang dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk dibagi menjadi bentuk dua dimensi dan tiga dimensi dan masing-masing bentuk mempunyai arti tersendiri. Dalam desain grafis, bentuk tidak hanya mendesifinisikan sebuah obyek tetapi juga bisa engkomunikasikan sebuah gagasan. Secara umum, bentuk dua dimensi dibagi dalam 3 kategori antara lain :

  1. Bentuk Geometris, bentuk yang sangat umum dan terstruktur (kotak, persegi, segitiga, lingkaran, dan lainnya).
  2. Bentuk Natural menyerupai bentuk hewan, tumbuhan dan insan merupakan bentuk-bentuk yang tidak beraturan dan gampang berubah.
  3. Bentuk Abstrak, yaitu bentuk natural yang disederhanakan, misalkan simbol pada akomodasi umum dan sebagainya.

Sementara pada kategori sifatnya, bentuk sanggup dibagi menjadi tiga yaitu :

  1. Huruf (Character) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang sanggup dipakai untuk membentuk goresan pena sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, menyerupai A, B, C, dsb.
  2. Simbol yang direpresentasikan mewakili bentuk benda secara sederhana dan sanggup dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misal gambar orang, binatang (dalam bentuk sederhana) dan lainnya.
  3. Bentuk Nyata (Form) bentuk yang benar-benar mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek keseluruhan secara detail.

5. Tekstur

Adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang sanggup dinilai dengan cara dilihat yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda semisal permukaan kayu, karpet, kulit dan lain sebagainya.

Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain sanggup dijadikan unsur estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata, kalimat atau paragraf, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti. Ruang juga berfungsi sebagai fokus mata ke sebuah objek, dalam bentuk fisiknya ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).

Elemen-elemen Dalam Desain Grafis - Contoh Penerapan Ruang Dalam Desain Aspek ruang dalam desain, positif dan negatif secara teoritis dalam kompisisi harus ada keseimbangan.

6. Warna

Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain alasannya ialah dengan warna sebuah desain bisa menampilkan identitas, memberikan pesan atau membedakan sifat dan bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua yaitu : Pertama warna yang ditimbulkan alasannya ialah sinar (Additive Color / RGB) yang biasa dipakai pada warna monitor, TV dan sebagainya. Kedua warna yang dibuat dengan unsur tinta atau cat (Subtractive Color / CMYK) yang dipakai dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat menyerupai kertas, kain plastik dll.

Elemen-elemen Dalam Desain Grafis - Penerapan Warna dan Ruang Dalam Desain Desain full color untuk belum dewasa tanpa meperdulikan ruang positif / negatif (yang penting ramai untuk menarik perhatian anak-anak).
Persepsi belum dewasa berbeda dengan persepsi orang dewasa.


Artikel Selanjutnya

Elemen-Elemen Desain Grafis Menurut Bentuk Dan Sifatnya

 ada beberapa hukum yang perlu digunakan untuk menyusun  Prinsip-prinsip Desain Grafis

Dalam ilmu desain grafis, ada beberapa hukum yang perlu digunakan untuk menyusun elemen desain menjadi sebuah karya yang tak hanya sesuai tapi juga menarik perhatian audiens. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Maka dari itu tetap dianjurkan memakai prinsip-prinsip desain sebagai panduan dalam menghasilkan karya yang baik.

Lantas apa saja prinsip-prinsip desain tersebut ? dalam desain grafis terdapat 4 prinsip utama yang perlu di perhatikan terkait komunikasi visual dari karya desain, berikut penjelasannya :

Artikel Terkait Lainnya :




Ruang Kosong (White Space)

Dimaksudkan semoga karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan objek menjadi lebih banyak didominasi alasannya ialah semua orang setuju bahwa desain yang terkesan sibuk(penuh) sangat tidak menarik untuk dilihat. Ruang kosong penting dalam desain dan sering digunakan untuk aneka macam tujuan. Misalnya, untuk memperlihatkan fokus utama kepada audiens terhadap suatu elemen dalam desain, dan untuk kejelasan pembacaan sekaligus memperlihatkan kesan professional serta sederhana.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Ruang Kosong

Kejelasan (Clarity)

Kejelasan atau Clarity mempengaruhi penafsiran audien akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut gampang dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu atau makna ganda. perhatikan gambar dibawah :

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Kejelasan

Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang, sering juga diartikan sempurna dan tidak berlebihan. Pencapaian terbaik dari kesederhanaan ialah sanggup mendorong audien/penikmat karya untuk menatap usang dan tidak merasa jenuh, pesan yang terdapat dalam karya pun tersampaikan dengan baik secara singkat, padat dan jelas.

Prinsip desain ini juga penting dalam desain, ibarat yang dijelaskan diatas desain yang sibuk tidak menarik untuk dilihat, jadi cukup buat desain yang sanggup memberikan pesan secara efektif dengan cara yang lebih kreatif dan menarik perhatian tanpa menambah hal apapun (yang tidak perlu) dalam desain. Kesalahan yang paling sering ditemui ialah pemilihan font yang tidak seirama dengan desain yang dibentuk sehingga alhasil malah terlihat berantakan, cukup gunakan maksimal 2-3 font saja dalam sebuah desain tidak lebih dari itu.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Kesederhanaan

Emphasis (Point of Interest)

Emphasis atau disebut juga sentra perhatian merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai sentra perhatian sehingga mencapai nilai artistik. Buat cuilan utama(pesan utama yang ingin ditampilkan) dari desain berbeda dari yang lain baik dari segi warna, atau bentuknya semoga perhatian audien lebih tertuju pada cuilan utama tersebut misal pada teladan sederhana dibawah :

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Emphasis
Hal pertama yang dilihat oleh audien yang menjadi sentra perhatian ialah bulat dengan warna berbeda tersebut.
Inilah yang dimaksud dengan Prinsip Emphasis

Prinsip-prinsip Dasar Desain Grafis

Selain prinsip-prinsip utama diatas, terdapat 5 prinsip dasar yang juga perlu diketahui oleh seorang desain grafis yaitu :

1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar desain grafis yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan membuat karya tersebut terlihat bercerai-berai atau kacau-balau awut-awutan yang menimbulkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini bersama-sama ialah prinsip hubungan, bila salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai kekerabatan (warna, raut, arah dan lain-lain), maka kesatuan tersebut telah tercapai.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Kesatuan

2. Keseimbangan (Balance)
Sebuah karya desain harus mempunyai keseimbangan semoga nyaman dipandang dan gampang difahami serta tidak membuat gelisah. Seperti halnya bila kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita merasa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan ialah keadaan yang dialami oleh suatu benda bila semua daya yang bekerja saling meniadakan.

Dalam bidang desain dan seni, keseimbangan tidak sanggup diukur tapi sanggup dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua cuilan sebuah karya tidak ada yang saling membebani. Ada dua pedekatan dasar dalam prinsip keseimbangan, pertama ialah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen semoga merata ke kiri dan kanan dari pusat. Kedua ialah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, ukuran, bentuk dan tekstur sanggup digunakan sebagai unsur balancing.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Keseimbangan

3. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar desain untuk memperoleh keserasian sebuah karya, dibutuhkan perbandingan-perbandingan yang sempurna untuk menghasilkan desain yang serasi. Pada dasarnya, proporsi ialah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) ialah proporsi yang paling terkenal digunakan hingga dikala ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Dalam bidang desain, semua unsur berperan memilih proporsi, ibarat hadirnya warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit. Proporsi dapan dijangkau dengan memperlihatkan kekerabatan antara Suatu elemen dengan elemen lain.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Proporsi

4. Irama (Rhythm)
Irama ialah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk-bentuk alah sanggup kita ambil teladan pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedauan, dan lain-lain. Prinsip irama bersama-sama ialah kekerabatan pengulangan dan bentuk-bentuk unsur-unsur rupa. Pengulangan (mengulangi unsur serupa ddengan cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) ialah kunci untuk membuat visual ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara terpola memperlihatkan kesan halus, damai dan santai.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Irama

5. Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan, sifat unggul dan istimewa ini menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan sentra perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Conter Of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebera tujuan, yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan untuk memecah keberaturan, biasanya ditengarahi dengan emphasis.

Prinsip-prinsip Desain Grafis - Dominasi

Artikel Selanjutnya

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis Mengenal Macam-macam Aliran Style Desain Grafis

Jika Anda mencari tahu sejarah desain grafis, maka Anda akan menemukan bahwa desain grafis sudah ada semenjak dahulu terbukti dengan ditemukannyya banyak sekali macam lukisan yang ada di beberapa Gua di dunia.

Sampai kini desain grafis pun masih terus berkembang dan semakin modern, banyak style desain gres yang di ciptakan dan dimodifikasi untuk menampilkan sesuatu yang baru. Dari sekian banyak style desain grafis yang diciptakan, ada beberapa style desain grafis yang menjadi patokan dan menginspirasi para desainer grafis untuk membuat karya mereka dan bahkan style desain ini masih digunakan hingga sekarang.

Style desain yang sedang terkenal ketika ini menyerupai Vintage design dan Flat design bahkan terinspirasi dari style desain yang terkenal dulu menyerupai 'Victorian Style Design (1837-1901)', 'Swiss / International Design (1940-1980)' dan lainnya.

Baca Juga :




Berikut ialah daftar style desain grafis yang disusun menurut tahun terciptanya style tersebut, bukan daftar definitif melaikan pilihan dari beberapa style desain yang paling umum dan terkenal pada masa-nya. Anda bisa memakai daftar ini sebagai pandangan gres desain anda dan sebagai pemahaman dasar wacana gaya desain grafis yang umum digunakan, bagaimana style tersebut tercipta dan apa perbedaan dari style desain tersebut.

Victorian Style (1837 - 1901)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Victorian StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Victorian StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Victorian Style

Victorian Style berasal dari Inggris pada periode pemerintahan Ratu Victoria berlangsung. Ciri utama style desain ini ialah terdapat ornamen hiasan yang kompleks hampir memenuhi semua bidang, gaya desain ini diaplikasikan ke semua cabang desain termasuk arsitektur, furniture, interior, kemasan dan lainnya.

Elemen desain khas dari Victorian Style ialah penggunaan pembatas(border) dekoratif dan tipografi yang rumit serta simetris pada tata letak dan desain.

Kemudian pada masa ini gaya desain ini dikembangkan menjadi sedikit lebih sederhana dengan warna-warna cerah yang dikenal dengan sebuatan Vintage Design. Karakteristik utama dari Victorian Style ialah :
  • Pembatas(border) dekoratif
  • Tipografi yang rumit
  • Penuh dengan ornamen / hiasan seakan menggambarkan kesan 'sibuk' pada desain

Arts And Crafts Style (1880 - 1910)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Arts And Crafts StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Arts And Crafts StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Arts And Crafts Style

Merupakan style desain internasional yang terkenal dengan seni dekoratif halus yang dimulai di Inggris dan berkembang di Eropa dan Amerika Utara pada tahun (1880 hingga 1910), kemudian muncul kembali di jepang pada tahun 1920-an.

Gaya desain ini dibentuk memakai bentuk sederhana (simple forms), dan sering menampilkan kesan kurun pertengahan, kesan romantis dengan lebih menekankan penggunaan tekstur dan gambaran tipografi.

Style desain ini mempunyai efek yang kuat bidang seni di Eropa sebelum digantikan oleh Art Nouveau dan Art Deco hingga balasannya tergeser oleh style yang lebih modern pada tahun 1930-an. Ciri dan karakteristik utama dari Arts & Crafts Style ialah bentuk yang sederhana, gambaran tipografi, penggunaan tekstur yang banyak.

Art Nouveau Style (1890 - 1920)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Art Nouveau StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Art Nouveau StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Art Nouveau Style

Art Nouveau terkenal di Eropa Barat dan Amerika dari sekitar tahun 1890 hingga 1920, ditandai dengan ornamen garis(line) dan kurva yang rumit dibentuk dengan palette warna yang cerah dan yummy dipandang.

Berbeda dengan Art Deco, Style Art Nouveau terlihat digambar tangan (hand draw) dan memakai garis(line) serta bentuk yang alami. Sedang Style Art Deco memakai bentuk yang geometris dan gradasi warna yang lebih modern.

Berikut ciri utama dari style desain Art Nouveau :
  • Digambar tangan atau hand draw
  • Penggunaan ornamen garis dan kurva yang alami
  • Penggunaan objek perempuan pada desain (Lihat pola diatas ;)

Futurism Style (1900 - 1930)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Futurism Style
Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Futurism Style

Futursim tidak hanya sebuah style desain saja melainkan juga merupakan sebuah gerakan sosial yang berkembang di Italia pada awal kurun 20-an. Style desain ini lebih menekankan pada gambaran kecepatan, tehnologi, dan kekerasan, serta bentuk objek menyerupai mobil, pesawat dan kota.

Seni futurism seringkali mengatakan pemecahan warna kedalam serangkaian titik-titk atau bentuk-bentuk geometris melalui proses yang disebut Divisionisme. Style desain Futurism banyak mensugesti perkembangan desain grafis kearah yang lebih modern pada kurun ke-20an.

Early Modern Style (1910 - 1935)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Early Modern Style

Disebut juga Constructivism yaitu Suatu pergerakan seni modern dimulai di Moscow pada tahun 1920, yg ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk membuat obyek geometris. Constructivism Rusia ketika itu kuat pada pandangan modern dalam pengunaan abjad sans serif warna merah dan hitam yg diatur dalam blok asimetris.

Early Modern tercipta ketika para seniman meninggalkan kebiasaan mereka dan mencoba bereksperimen untuk membuat Style desain dan filosofi desain gres yang akan mensugesti semua desainer grafis di seluruh dunia. Early Modern mempunyai bentuk geometris yang lebih minimalis dengan di dominasi oleh foto dan lebih sedikit ilustrasi.

Style desain ini ialah awal dari perubahan desain grafis ke arah yang lebih modern. Ringkasan ciri dari Early Modern Adalah :
  • Bentuk geometris
  • Lebih minimalis
  • Desain lebih bersih
  • Lebih menekankan penggunaan foto dengan sedikit ilustrasi

Heroic Realism Style (1910 - 1940)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Heroic Realism StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Heroic Realism StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Heroic Realism Style

Heroic Realism merupakan istilah yang menggambarkan seni desain grafis yang digunakan sebagi propaganda. Contohnya termasuk gaya realisme sosialis yang terikat dengan Rezim Komunisme, dan gaya seni yang sangat mirif dengan Fasisme. Style Desain Heroic Realism ini digunakan untuk membuatkan revolusi di Uni Soviet pada waktu itu atau pada masa pendudukan Nazi.

Karakteristiknya ialah gampang diidentifikasi, terlihat realistis dan kebanyakan menggambarkan tokoh, pahlawan atau simbol sebagai objek utamanya. Gambar poster "Uncle Sam" yang terkenal di Amerika ialah salah satu dari poster yang memakai style ini.

Ciri-ciri utama dari Style desain Heroic Realism ialah :
  • Menampilkan gambaran realistik
  • Menonjolkan satu orang atau tokoh sebagai objek utama
  • Text kalimat pesan yang terlihat lebih strong
  • Penggunaan font yang terperinci dan tebal

Art Deco Style (1920 - 1940)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Art Deco StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Art Deco StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Art Deco Style

Art Deco terkenal pada tahun 1920 hingga 1940-an, memakai gradasi warna, motion line dan imbas airbrush / tampilan garang ialah ciri khas dari Style Art Deco. Contoh tepat dari Style Art Deco dalam desain grafis sanggup ditemukan di buku-buku komik, poster festival kendaraan beroda empat tua, sampul buku dan poster film.

Karakteristik dari Art Deco ialah terdapat bentuk-bentuk geometris, bold kurva, strong vertical lines, imbas airbrush dan gradasi warna, juga menekankan penggunaan gambaran dan representasi dari bangunan atau benda sehari-hari. Belakangan ini style Art Deco kembali di pakai dalam pembuatan beberapa poster film dan kembali terkenal beberapa tahun ini.

Swiss / International Style Design (1940 - 1960)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Swiss / International Style DesignBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Swiss / International Style DesignBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Swiss / International Style Design

Sering disebut sebagai International Typographic Style atau International Style, Gaya desain yang berasal dari Swiss pada tahun 1940-an ialah dasar dari banyak perkembangan Style desain grafis pada kurun ke-20. Style desain ini lebih disukai alasannya ialah lebih mengutamakan kesederhanaan, tanpa perhiasan ornamen, higienis dan lebih memanfaatkan ruang negatif dalam desainnya.

Fokus utama dari Swiss Design ialah penggunaan grid, tipografi sans-serif, hirarki konten dan tata letak yang bersih. Desain Swiss mengkombinasikan sebuah foto yang besar namun ditampilkan secara sederhana dengan tipografi minim.

Flat Design yang sedang terkenal dan paling banyak digunakan kini ini juga terinspirasi dari gaya desain ini. Style desain ini pada masa-nya lebih banyak digunakan untuk desain poster yang merupakan sarana komunikasi yang paling efektif kala itu.

Ciri utama dari Swiss Style ialah :
  • Memanfaatkan ruang negatif
  • Bersih dan sederhana
  • Lebih sering memakai font Sans Serif
  • Layout asimetris

Late Modern Style (1945 - 1960)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Late Modern StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Late Modern StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Late Modern Style

Late Modern mencakup produksi keseluruhan dari artwork terbaru yang dibentuk antara sesudah perang dunia II dan tahun-tahun awal kurun ke-21. Istilah lain dari Style desain ini ialah Contemporary Art.

Gaya desain ini lebih mengedepankan kesederhanaan dengan bentuk geometris yang terdistorsi, tata letak struktur yang polos, sederhana dan non-dekoratif.

American Kitsch Style (1950 - 1960)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - American Kitsch StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - American Kitsch StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - American Kitsch Style

Pengaruh dari Art Deco menginspirasi para artis(seniman) dan desainer untuk membuat ide-ide desain yang lebih modern, sesudah beberapa tahun mencoba pada tahun 1950-an Style desain Kitsch American muncul dengan gaya desain yang lebih futuristik. Style desain ini ditandai dengan penggunaan font yang menonjol dengan kontras warna yang sesuai, Style desain ini banyak digunakan pada komik-komik dan poster film pada masanya.

Kitsch ialah sebuah kata yang dalam bahasa jerman yang berarti "Selera Buruk". Dalam desain, kitsch digunakan untuk menggambarkan artwork atau desain yang berkesan megah, elegan, dan vulgar. Seperti namanya Style desain ini berasal dari Amerika namun masih belum diketahui alasan pada desainer Amerika dulu memakai kata 'kitsch' tersebut.

Karakteristik utama dari Style desain American Kitsch ialah :
  • Penggunaan warna kontras antara font dan illustrasi
  • lebih berani memakai warna-warna cerah
  • Bentuk aerodinamis (aerodynamic shapes)
  • Menampilkan tokoh dengan pose unik sebagai objek utama

Psychedelic Style (1960 - 1970)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Psychedelic StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Psychedelic StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Psychedelic Style

Gerakan Psychedelic dimulai pada pertengahan tahun 1960-an dan mempunyai imbas pada banyak aspek budaya terkenal termasuk gaya berpakaian, seni, sastra dan falsafat. Nama "Psychedelic" mengacu pada obat narkoba yang terkenal pada budaya kaum muda waktu itu. Motif Visual Art Psychedelic sebagian terinspirasi dari Art Nouveau, bentuk kurva lengkung, font hand draw, dan warna yang intens ialah ciri dari Style desain ini.

Dinamakan Psychedelic dikarenakan orang yang melihat desain ini seakaan-akan berhalusinasi menyerupai orang yang sedang mabuk atau mengkonsumsi obat narkoba.

Dari kacamata seni Style desain ini merupakan Artwork yang sangat bagus, namun Gaya desain ini sudah jarang digunakan alasannya ialah bentuk font yang sulit terbaca menghilangkan fungsi utama dari desain yaitu mengkomunikasikan pesan kepada orang yang melihat desain tersebut.

Ciri-ciri dari Psychedelic Style Design ialah :
  • Memberi kesan halusinasi
  • Bentuk ajaib dengan warna intens
  • Menggunakan Font hand Draw

Post-Modern Style (1970 - 1990)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Post-Modern StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Post-Modern StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Post-Modern Style

Post Modern tidak mempunyai dampak pada desain grafis hingga pada tahun 1980-an. Awalnya banyak yang menerka ini hanya Mixed Art (Style Campur), namun pada kenyataannya ini ialah rancangan terbaru dari desain. Style campur ini ditandai dengan judul yang miring, gambaran kolase, terdapat unsur tumpang tindih dalam desain, menampilkan toko sebagai objek utama, dan dekorasi impulsif.

Grunge Style (2000 - 2015)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Grunge StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Grunge StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Grunge Style

Grunge Style ialah sebuah evolsuli desain gres yang muncul pada awal tahun 2000-an, gaya desain ini sangat gampang dikenali dengan penggunaan tekstur garang (efek bercak-bercak) yang konsisten, tanpa garis tepi / border dan tata letak yang teratur.

Noda / tekstur kotor, gambar robek, potongan kertas atau kerutan kertas ialah elemen yang paling terkenal digunakan dalam gaya desain grunge. Tekstur kotor sering digunakan sebagai background (gambar latar belakang) untuk sajian navigasi pada website, foto dan keseluruhan layout. Biasanya elemen ini ialah objek biasa di kehidupan sehari-hari menyerupai guratan kertas, bercak cat tembok dan lainnya yang direplikasikan dalam bentuk kasatmata tanpa imbas glossy.

Ciri utama dari Grunge Style ialah :
  • Tekstur kotor sebagai gambar latar belakang
  • Garis tidak teratur dan tanpa border(garis tepi)
  • Penambahan imbas kertas robek dan tepi bertekstur kotor
  • Pengunaan font yang solid dan gampang dibaca dengan warna yang kontras

Flat Design Style (2010 - Present)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Flat Design StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Flat Design StyleBerbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Flat Design Style

Flat Design ialah style desain yang paling banyak digunakan dan terkenal pada ketika ini, alasannya ialah gaya desain ini lebih minimalis, dengan pemilihan warna cerah yang nyaman dipandang. Flat Desain awalnya digunakan untuk grafis antarmuka website, software / aplikasi, dan mobile Apps. Namun kini, gaya desain ini juga di aplikasikan ke banyak sekali media menyerupai banner, poster, brosur, icon dan lainnya.

Meskipun kini masih banyak desainer berpikir bahwa mereka harus menambahkan desain yang ramai dengan banyak ornamen hiasan di situsnya maupun di desainnya supaya terlihat menarik. Ideologi menyerupai itu sudah tidak berlaku alasannya ialah kini eranya dimana desain digital itu bersifat simple namun menarik.

Swiss Style / International Typographic Style mengatakan efek yang sangat besar pada flat desain dan dianggap sebagai titik awal dari flat desain meskipun gaya flat desain gres muncul beberapa tahun terakhir.

Ciri khas dari Flat Design ialah :
  • Minimalis
  • Warna kalem dan yummy dipandang
  • straight lines
  • Pemanfaatan ruang negatif

Baca : Perbedaan Metro Design dan Flat Design

Metro Design Style (2012 - Present)


Berbagai Macam Aliran Gaya Style Desain Grafis/Graphic Design Style - Metro Design Style

Metro UI merupakan istilah bahasa gres yang dikenal sesudah meluncurnya system operasi Windows 8 pada tahun 2012. Hampir semua orang mengenal istilah ini alasannya ialah kemunculannya bersamaan Windows 8. Desain Metro ini yang tidak ditemukan pada versi Windows 7 ini mempunyai daya ketertarikan yang luar biasa. Dengan desain UI modern dan typografi yang menakjubkan yang belum pernah ditemui sebelumnya.

Fokus utama dalam Metro Design ialah meningkatkan penggunaan pembaca dan pengamat dengan menampilkan desain yang rapi dan lebih menarik. metro design lebih mengandalkan banyaknya grid layout yang simple dan pengunaan typografi sans-serif. Typografi dalam metro ui ini sangat penting sekali, Metro ui mempunyai konten dengan konteks yang singkat namun gampang untuk dipahami, kesederhanaan typografi ini bisa dibaca dan dimengerti dalam beberapa detik saja.

Metro tiba dengan desain yang sangat menarik, simple dan indah dengan efektifitas kesederhanaan yang colourful. Metro ini merupakan desain yang sangat cocok diterapkan di semua perangkat device baik itu PC, laptop, layar sentuh, tablet dan smartphone.

Sumber gambar : Google Image

Mengenal Macam-Macam Fatwa Style Desain Grafis